Terdapat pertanyaan bagaimana perubahan fi’ilاِسْتَقَامَ kepada اِسْتِقَامَةً dari segi wazannya, I’lalnya?
Alhamdulillah, penulis akan menerangkan sedikit point-point berbentuk soal jawap bagi kita mengetahui gambaran umum dan seterusnya kepda penerangan yang perubahan kalimat yang diatas.
1. اِسْتَقَامَ kalimat apa ? kalimat Fi’il
2. Fi’il apa ? fi’il madhi yang yang stulasi mazid yang mu’tal ain.
2. Apa wazannya ? اِسْتَفْعَلَ
3. Jika boleh di tashrif maka harus ditashrifkan:
klik pada gambar
4. Kemudian bina’nya apa ? Ajwaf Wawu
(Ajwaf bermaksud dari segi bahasa adalah “yang berongga” atau “berlubang” kerana kosong huruf yang di tengah (ain fi’il) dari huruf shohih)
اِسْتَقَامَ asalnya اِسْتَقْوَمَ mengikut wazan اِسْتَفْعَلَ . Kemudian harokat wawu’ nya اِسْتَقْوَمَ dipindah pada huruf sebelumnya (huruf qaf) kerana :
Menurut Qa’idah : Tentang memindahkan harokat wawu atau wawu ya’ pada huruf sebelumnya yang mati.
“Apabila ada wawu atau ya’ berharokat terletak sesudah huruf shohih yang mati (sukun), maka harokatnya harus dipindahkan pada huruf shohih yang mati itu”.
“Apabila harokat yang dipindah itu sesuai dengan wawu atau ya’ , maka wawu atau ya’ itu tetapkan (tidak diganti)”.
“Apabila tidak sesuai maka wawu atau ya’ itu wajib di ganti dengan huruf yang sesuai dengan harokat yang di pindah itu”.
Lalu kemudian wawu pada اِسْتَقَوْمَ diganti alif karena asalnya ia berharokat dan sekarang ia terletak sesudah fathah. Maka menjadi ia اِسْتَقَامَ
Menurut Qa’idah: Tentang menganti wawu atau ya’ dengan alif.
“Apabila ada wawu atau ya’ berharokat dan huruf sebelumnya berharokat fathah, maka wawu atau ya’ itu harus di ganti alif”.
Terdapat juga Qa’idah daripada matan al-Alifiyyah Ibn Malik, Halaman 215
فصل في اجتماع الواوِ والياء إلخ. (Pasal pada menjelaskan berkumpulnya wawu dan ya’)
مِنْ وَاوٍ أَوْ يَاءٍ بِتَحْرِيْكٍ أُصِلْ أَلِفًا ابْدِلْ بَعْدَ فَتْحٍ مُتَّصِلْ
2) Penerangan اِسْتِقَامَةً
1-Asal, 2-Pindah, 3-Ganti, 4-Buang alif & Ganti ta' diakhir kalimat
اِسْتِقَامَةً asalnya اِسْتِقْوَامًا mengikut wazan اِسْتِفْعَالاً . Kemudian harokatnya wawu di pindah pada huruf shohih sebelumnya menjadi اِسْتِقَوْامًا kerana :
Menurut Qa’idah : Tentang memindahkan harokat wawu atau ya’ pada huruf sebelumnya yang mati.
“Apabila ada wawu atau ya’ berharokat terletak sesudah huruf shohih yang mati (sukun), maka harokatnya harus dipindahkan pada huruf shohih yang mati itu”.
“Apabila harokat yang dipindah itu sesuai dengan wawu atau ya’ , maka wawu atau ya’ itu tetapkan (tidak diganti)”.
“Apabila tidak sesuai maka wawu atau ya’ itu wajib di ganti dengan huruf yang sesuai dengan harokat yang di pindah itu”.
Kemudian lalu wawu pada اِسْتِقَوْامًا diganti alif maka menjadi اِسْتِقَاامًا , maka berkumpullah dua alif , lalau salah satu dari dua alif tersebut dibuang dan diganti dengan ta’ yang diletakkan diakhir kalimat kerana :
Menurut Qa’idah : Tentang Memberi ganti alif dengan ta’ .
“Apabila ada fi’il bina’nya ajwaf mengikuti wazan أَفْعَلَ atau اِسْتَفْعَلَ , maka dalam masdarnya wawu atau ya’ nya harus diganti alif, lalu alif itu dibuang dan diberi ganti ta’ yang diletakakn di akhir kalimat”.
Apabila sudah digantikan, maka menjadi ia اِسْتِقَامَةً .
Terdapat juga Qa’idah daripada matan al-Alifiyyah Ibn Malik, Halaman 218
فصل في نقل الحركة إلى الساكن قبلها (pasal memindahkan harokat pada huruf mati sebelunya).
فصل في نقل الحركة إلى الساكن قبلها (pasal memindahkan harokat pada huruf mati sebelunya).
وَمَفْعَلٌ صَحِّحَ كَالْمِفْعَالِ * وَأَلِفِ الإِفْعَالِ واسْتِفْعَالِ
أَزِلْ لِذَا الإِعْلاَلِ والتَّا الْزَمْ عِوَضْ * وَحَدْفُهَا بِالنَّقْلِ رُبَّمَا عَرَضْ
أَزِلْ لِذَا الإِعْلاَلِ والتَّا الْزَمْ عِوَضْ * وَحَدْفُهَا بِالنَّقْلِ رُبَّمَا عَرَضْ
Wallahu ‘alam
P/s : jika ada kesalahan dan kekurangan dari apa yang diatas , sila memberi panduan dan bimbingan kepada alfaqir. Hanya ini yang mampu dan maklumi alfaqir. Sumber rujukkan, sila rujuk kitab : Qawa’idul shorfiyyah, Maqasid Nahwiyyah, Syarah Khailani li tasrifil ‘izzi , Matan alfiyyah ibn Malik.
Alhamdulilah, saya juga telah menyusun buku pedoman praktek banaca kitab kuning cepat bernama : Metode THORIQOH yang disusun oleh 6 tim dan telah diuji cobakan diberbagai pesantren atau madrasah di Madura, Jawa Timur sejak tahun 2007 dengan hasil yang sangat memuaskan. Bila berminat belajar, silakan hubungi kami 081999910077 kami siap menjadi tutor atau presentasi minimal 2-5 hari. Dengan belajar metode ini, bahi siswa/wi yang mempunyai dasar pengetahuan nahwu dan shorrof, akan cepat bisa. Hanya 2- 6 bulan Insya Allah bisa membaca, memahami dan hafal kaidah-kaidah Nahwu Shorrof di luar kepala. Syukron
BalasHapusbuka juga www.yasalmir.co.id atau aneka metode belajar atau DadduwiBlog
BalasHapusbagus sekali artikelnya .
BalasHapusSangat bermanfaat..